JERMAN DAPAT KESEMPATAN BALAS DENDAM ATAS SPANYOL DI PIALA DUNIA 2022

 

Salah satu pertandingan yang layak dinanti pada babak awal Piala Dunia 2022 adalah duel Grup E antara Jerman dan Spanyol. Di Grup E, juga terdapat Jepang dan Kosta Rika, kedua tim yang tentunya tak mau sekedar jadi pemanis dan angkat koper begitu saja.

 

Jerman dan Spanyol merupakan musuh lama. Mereka sudah bertemu 25 kali di berbagai kompetisi dengan hasil yang terbilang sama kuat. Jerman menang sembilan kali, Spanyol delapan kali, sisanya berakhir imbang. Dari jumlah gol, Spanyol membuat 31 gol, sementara Jerman 30 gol.

 

Laga Spanyol vs Jerman berlangsung pada matchday 2 Grup E Piala Dunia Qatar, Minggu (27/11/2022) waktu setempat atau Senin pukul 02.00 WIB di Al Bayt Stadium.

 

Sebelum itu, Spanyol berhadapan dengan Kosta Rika di laga pembuka. Sedangkan Jerman meladeni wakil Asia, Jepang.

 

Apabila keduanya meraih kemenangan di laga perdana, pertemuan Spanyol dan Jerman akan semakin seru. Sebab, siapa yang menang dalam dua laga pertama berkemungkinan besar lolos ke fase knock-out.

 

Selain duel seimbang dan seru antara dua tim yang pernah menjadi juara dunia, bagi Jerman pertemuan ini menjadi kesempatan untuk balas dendam. 

 

Laga di Piala Dunia 2022 Qatar merupakan ulangan babak semifinal Piala Dunia 2010 Afrika Selatan.

 

Saat itu, Spanyol mengalahkan Jerman 1-0 lewat gol Carles Puyol. Sekaligus mengantarkan Spanyol ke final hingga juara usai mengalahkan Belanda 1-0. Sebelumnya pada final Piala Eropa 2008, Spanyol juga menang 1-0 lewat gol Fernando Torres.

 

Spanyol dan Jerman sudah bertemu sebanyak empat kali di pentas Piala Dunia, yakni pada edisi 1966, 1982, 1994, dan 2010.

 

Dua kekalahan didapat Spanyol dari empat pertemuan tersebut. Mereka takluk dari Jerman pada edisi 1966 dan 1982. Sementara itu, Spanyol bermain imbang dengan Jerman di fase grup Piala Dunia 1994.

 

La Furia Roja, julukan timnas Spanyol, baru memetik kemenangan atas Jerman di Piala Dunia 2010. Ketika itu, Spanyol asuhan Vicente Del Bosque mengalahkan Jerman 1-0 di semifinal Piala Dunia 2010 lewat gol sundulan Carles Puyol.

 

Namun, bagi Jerman bukan kekalahan satu gol di semifinal Piala Dunia 2010 itu yang menyesakkan hingga kini.

 

Bagi Der Panzer, pertandingan Grup A UEFA Nations League 2020/2021 di Estadio Olimpico de Sevilla, 18 November 2020, tak akan bisa dihapuskan sebagai hal memalukan. Di situ Jerman digilas La Furia Roja 0-6.

 

Padahal tim asuhan Joachim Low saat itu hanya membutuhkan hasil seri di Sevilla untuk melaju ke empat besar sebagai pemuncak Grup A4. Namun, hasil di lapangan justeru berkata lain, aib yang didapat. 

 

Ferran Torres membuat hattrick. Dan gol dari Alvaro Morata, Rodri, serta Mikel Oyarzabal ke gawang Manuel Neuer mengirim Tim Matador ke turnamen final four yang digelar tahun depan.

 

Hasil ini membuat Jerman mengalami kekalahan dengan skor paling telak untuk pertama kalinya sejak 89 tahun terakhir.

 

Skor ini juga menjadi hasil paling memalukan Jerman di semua ajang, menyamai kekalahan 0-6 yang mereka derita kontra Austria dalam partai uji coba pada 1931.

 

Padahal tim asuhan Joachim Low saat itu hanya membutuhkan hasil seri di Seville untuk melaju ke empat besar sebagai pemuncak Grup A4. Namun hasil di lapangan justeru berkata lain, aib yang didapat. 

 

Ferran Torres membuat hat-trick, dan tiga gol lain dari Alvaro Morata, Rodri, serta Mikel Oyarzabal ke gawang Manuel Neuer mengirim Tim Matador ke turnamen final four yang akan digelar tahun depan.

 

Hasil ini membuat Jerman mengalami kekalahan dengan skor paling telak untuk pertama kalinya sejak 89 tahun terakhir.

 

Skor ini juga menjadi hasil paling memalukan Jerman di semua ajang, menyamai kekalahan 6-0 yang mereka derita kontra Austria dalam partai uji coba pada 1931.

 

Selain itu, Jerman juga pernah menderita kekalahan di fase grup Piala Dunia 1954. Kala itu Die Nationalmannschaft dicukur Hungaria 3-8, tetapi berhasil membalas di partai final untuk merengkuh trofi juara dunia pertama.

 

Kapten Timnas Jerman Manuel Neuer mengakui bahwa kekalahan telak ini mengecewakan semua pihak. Tidak hanya dirinya sebagai penjaga gawang atau para pemain bertahan saja, namun seluruh tim disebutnya juga merasakan derita yang sama.

 

Spanyol dan Jerman kini sama-sama memasuki era baru setelah meraih kesuksesan pada masa lalu. Keduanya diperkuat oleh pemain-pemain muda yang potensial.

 

Spanyol tengah dibangun oleh Luis Enrique setelah dihantui bayang-bayang kesuksesan masa lalu, saat menjadi juara dunia 2010 dan terkenal dengan era tiki-taka. La Furia Roja memiliki kombinasi bagus skuad yang berisikan pemain muda dan senior.

 

Sedangkan Jerman ingin menebus kegagalan total di Piala Dunia 2018. Itu menjadi aib sejak 1938 bagi Jerman yang keluar dari fase grup setelah menyandang status juara bertahan. Hansi Flick kini menangani Jerman menggantikan Joachim Low.

 

Jerman bermain dinamis, modern, dan agresif dalam melakukan pressing. Die Mannschaft memenangi sembilan dari 10 laga kualifikasi dan mencetak 36 gol. Jerman unggulan lolos bersama Spanyol.

 

Namun ada satu hal yang bisa menjadi tambahan motviasi bagi Jerman yakni membalas dendam kekalahan 0-6 di UEFA Nations League 2020/2021 di Estadio Olimpico de Sevilla, 18 November 2020 lalu.

 
Status Bank Indonesia : ONLINE / OFFLINE / GANGGUAN, Jadwal Bank OFFLINE ( Arahkan Mouse = Detail, atau Hubungi CS Kami via Livechat support 24 Jam Non-Stop ! )
LINE WECHAT WHATSAPP Halaman Twitter Halaman FaceBook
cgoasia.casino cgoasia_casino +85581896837 @CGOAsia_Casino CGOasia.casino